Kisah Menarik Terselip di Balik Serangan Belanda Terhadap Pangkalan Udara Maguwo

 

Ada kisah menarik terselip di balik serangan Belanda terhadap Pangkalan Udara Maguwo dan Kota Yogyakarta 
 

Yaitu, pertemuan dua orang sahabat namun karena situasi dan kondisi pada saat itu, mereka harus berhadapan sebagai lawan.

Seorang perwira KST bernama Kapten A.L Cox memiliki kesan yang tidak terlupakan saat dia bertemu sahabatnya di Yogyakarta, yaitu saat Komodor Suryadi Suryadarma akan menjalani masa sebagai tawanan Belanda bersama Presiden, Wakil Presiden dan para pimpinan Republik Indonesia lainya.
Pada tanggal 22 Desember 1948 saat mereka dibawa ke Pangkalan Udara Maguwo untuk menuju tempat pengasingan (hal tersebut baru diketahui setelah pesawat yang membawa mereka mendarat di Sumatera), seorang perwira penerbang Belanda menghampiri Suryadi Suryadarma dan menyalaminya.
Ternyata orang tersebut adalah Kapten A.L Cox, kawan sekamar Suryadi Suryadarma semasa di KMA Breda dan yang pernah mendidik Suryadarma untuk belajar terbang. A.L Cox juga berulang kali mengajukan permohonan ke komandannya agar Suryadarma dapat mengikuti tes terbang meskipun selalu ditolak. 
 
Di dalam memoarnya, A.L Cox berkisah, saat dia bertemu Suryadarma di Pangkalan Udara Maguwo pada bulan Desember 1948
 
“Kegembiraan kemenangan kita pada waktu itu (saat menyerbu Yogya) menjadi kesedihan karena aku
harus berhadapan dengan sahabatku Suryadi, yang karena perkembangan politik, kita harus berhadapan sebagai musuh…”
 
Dikutip dari buku "Palagan Maguwo: Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia 
(1945-1949)"
Komodor Suryadi Suryadarma saat di Pangkalan Udara Maguwo tanggal 22 Desember 1948 sesaat sebelum diberangkatkan ke pengasingan.

Komentar

Postingan Populer